Isaac juga menekankan bahwa teknologi seharusnya menjadi alat untuk membuka peluang baru, terutama di daerah pedesaan. “Kami optimis bahwa dengan kolaborasi berkelanjutan, Desa Leuwimalang bisa menjadi model pembangunan desa wisata berbasis inovasi bagi daerah lain,” tambahnya.
Harapan besar menyelimuti Desa Leuwimalang setelah hackathon ini. Warga desa, panitia, dan peserta sepakat bahwa ide-ide yang dihasilkan tidak boleh berhenti pada tahap konsep. Implementasi nyata sangat diharapkan agar desa ini dapat berkembang menjadi desa wisata mandiri yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Semangat kolaborasi yang telah dibangun selama hackathon diharapkan dapat terus berlanjut, membawa Desa Leuwimalang menuju masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing.
Kisah Leuwimalang menunjukkan bahwa perubahan besar seringkali dimulai dari langkah kecil. Dengan dukungan teknologi, kemitraan yang solid, dan partisipasi masyarakat, desa-desa wisata di Indonesia dapat terus berkembang menjadi pilar ekonomi yang kokoh. Impact National Hackathon 2024 telah menjadi bukti nyata bahwa inovasi dan pemberdayaan komunitas dapat berjalan seiring, menciptakan perubahan yang bermakna untuk masa depan bangsa.