Hasanah.id – Saham perusahaan semikonduktor global, ASML Holding N.V., mencatat kenaikan signifikan setelah muncul laporan bahwa Amerika Serikat tengah mempertimbangkan sanksi tambahan terhadap sektor semikonduktor China.
Pada perdagangan Jumat, 29 November 2024, saham ASML naik sekitar 2,9% di pasar Eropa. Sementara itu, saham Tokyo Electron di Jepang juga mencatat kenaikan tajam sebesar 6,7%.
Analis dari Jefferies mencatat bahwa ASML sebelumnya telah memperkirakan pendapatannya dari pasar China akan menurun hingga 30% pada tahun depan. Namun, jika perusahaan ini tidak sepenuhnya terdampak oleh sanksi baru, penurunan tersebut mungkin lebih kecil dari yang diantisipasi.
Sumber dari laporan Bloomberg menyebutkan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan aturan tambahan untuk membatasi penjualan peralatan semikonduktor dan chip AI ke China. Meskipun demikian, aturan ini tidak seketat proposal sebelumnya yang sempat menjadi perhatian.
Departemen Perdagangan AS, khususnya Biro Industri dan Keamanan, belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini. Salah satu poin yang menjadi perhatian adalah keputusan AS untuk tidak memasukkan ChangXin Memory Technologies ke dalam Daftar Entitas, yang dikenal sebagai daftar hitam ekspor. Perusahaan tersebut merupakan pesaing potensial bagi raksasa chip memori seperti SK Hynix dan Samsung.