Ketum PP Muhammadiyah Bicara Soal Jatah Tambang: Fokus untuk Masyarakat dan Lingkungan

Hasanah.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, akhirnya angkat bicara mengenai isu pengelolaan tambang eks PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) yang sebelumnya disebutkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Tambang tersebut, yang kabarnya sebelumnya dikelola oleh Adaro Energy, menjadi perhatian publik setelah disebut akan dikelola Muhammadiyah.
Berikut tiga respons utama Haedar terkait hal ini:
1. Kirim Tim Khusus untuk Verifikasi
Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah telah mengirim tim untuk mengkaji dan mengurus perizinan tambang tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan resmi yang diterima.
“Kami belum mendapatkan laporan dari tim. Pernyataan Pak Menteri tentu berdasarkan kebijakan beliau, dan jika benar tambang ini diperuntukkan bagi Muhammadiyah, biasanya akan ada pertemuan resmi antara tim kami dengan Kementerian,” ujar Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (18/12/2024).
2. Berkomitmen untuk Kesejahteraan Masyarakat
Haedar menegaskan bahwa pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah akan diarahkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Seperti halnya kiprah Muhammadiyah dalam pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial, tambang ini akan menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.







