Profil Bimo Wijayanto, Sosok yang Dipanggil Prabowo Bahas Reformasi Pajak

HASANAH.ID – Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil Bimo Wijayanto ke Istana Kepresidenan di tengah sorotan publik terkait isu pergantian pejabat tinggi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Usai pertemuan pada Selasa (20/5), Bimo mengonfirmasi bahwa dirinya menerima arahan langsung dari Prabowo terkait upaya penguatan sektor perpajakan dan kepabeanan.
“Presiden memberikan arahan tegas agar Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai memiliki martabat yang lebih tinggi dan mampu mengamankan penerimaan negara secara maksimal,” ujar Bimo kepada wartawan.
Meski demikian, Bimo tidak secara gamblang menjawab apakah dirinya akan ditunjuk sebagai Dirjen Pajak yang baru. Ia memilih fokus pada pesan reformasi yang disampaikan Presiden.
Profil Singkat Bimo Wijayanto
Bimo Wijayanto merupakan pejabat karier yang memiliki pengalaman luas di berbagai instansi pemerintahan. Saat ini, ia menjabat sebagai Sekretaris Deputi bidang Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sebelumnya, Bimo pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Investasi Strategis di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (2020–2024). Ia juga memiliki rekam jejak yang kuat di Kantor Staf Presiden (KSP) sejak 2016 hingga 2020, di mana ia terlibat dalam penyelarasan program prioritas nasional dengan berbagai kementerian dan lembaga strategis, seperti Kementerian Keuangan, KPK, Polri, hingga BPS.
Pengalaman awalnya di pemerintahan dimulai dari Kementerian Keuangan pada 2014–2015, saat ia menjadi Analis Senior di Center for Tax Analysis (CTA), Ditjen Pajak.
Di luar jabatan struktural, Bimo juga pernah dipercaya menduduki posisi strategis di sejumlah BUMN. Ia tercatat pernah menjadi anggota Komite Audit PT Asuransi Jasindo sejak 2019, Komisaris PT Inka Multi Solusi (2019–2022), dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Phapros Tbk sejak Maret 2022.