Video Viral Polisi Aniaya Dua Siswa SPN Polda NTT, Pelaku Langsung Diproses

Hasanah.id – Sebuah video berdurasi 26 detik yang menampilkan aksi kekerasan terhadap dua siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat heboh jagat maya. Dua siswa berinisial KLK dan JSU terlihat menjadi korban penganiayaan oleh senior mereka, Bripda Torino Tobo Dara.
Dalam rekaman tersebut, Torino yang memakai kaus berwarna cokelat bertuliskan polisi tampak meminta rekannya merekam kejadian itu sebelum mulai memukul. Sementara itu, KLK dan JSU terlihat mengenakan seragam resmi siswa SPN. Salah satu korban sempat memohon agar tidak dipukul, tetapi permintaan itu diabaikan.
Torino kemudian melayangkan pukulan bertubi-tubi ke wajah, perut, dan badan kedua siswa, bahkan menendang mereka hingga tersungkur. Dugaan sementara, insiden tersebut dipicu oleh persoalan sepele terkait rokok.
Kabid Humas Polda NTT, Kombes Henry Novika Chandra, mengonfirmasi kebenaran insiden tersebut. Ia menyatakan pelaku merupakan anggota Ditsamapta Polda NTT dan kini tengah menjalani proses pemeriksaan intensif.
Henry menegaskan Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko telah memberikan perhatian serius terhadap kasus ini. Proses penanganan disebut dilakukan secara profesional dan transparan sesuai aturan hukum serta kode etik Polri.
“Tindakan kekerasan tidak akan ditoleransi. Kapolda NTT sudah menginstruksikan agar perkara ini dituntaskan oleh Bidang Propam,” ujar Henry.
Keluarga kedua siswa, lanjut Henry, menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Polda NTT—sebuah bentuk kepercayaan terhadap mekanisme yang sedang berjalan.
Polda NTT juga telah mengeluarkan Surat Perintah Penempatan Khusus (Patsus) terhadap Torino sebagai langkah disiplin awal, serta melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap para korban.
Henry menambahkan bahwa penanganan kasus ini menjadi momentum bagi institusi untuk menegaskan komitmen pembinaan personel yang humanis.
“Polda NTT ingin memastikan bahwa nilai asah, asih, dan asuh benar-benar diterapkan. Kekerasan tidak boleh mendapat tempat dalam lingkungan Polri. Kami berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi,” tutupnya.







