Berolahraga Sebelum Makan Disebut Dapat Mengoptimalkan Pembakaran Lemak

Hasanah.id – Sebagian orang memilih berolahraga di pagi hari tanpa mengisi perut terlebih dahulu. Pola ini sering disebut dapat membantu tubuh membakar lemak lebih banyak. Pendapat tersebut mendapat dukungan dari pakar nutrisi dan metabolisme Universitas Bath, Javier Gonzales, yang menjelaskan bahwa tubuh memang menunjukkan respons berbeda ketika olahraga dilakukan dalam kondisi berpuasa.
Menurut Gonzales, setelah tubuh tidak menerima asupan makanan selama semalaman, cadangan karbohidrat yang tersedia untuk digunakan sebagai energi menjadi lebih sedikit. Kondisi ini membuat tubuh otomatis memanfaatkan lemak sebagai sumber energi utama selama aktivitas fisik.
“Saat berolahraga, kita selalu menggunakan kombinasi karbohidrat dan lemak. Namun dalam kondisi tanpa sarapan, proporsi lemak yang digunakan akan lebih besar dibandingkan ketika seseorang sudah mengonsumsi makanan kaya karbohidrat,” ujarnya, Sabtu (22/11/2025).
Ia menambahkan bahwa cadangan karbohidrat dalam tubuh memang terbatas. Hanya sebagian kecil yang dapat disimpan dalam bentuk glikogen di otot dan hati. Ketika simpanan itu menipis, tubuh beralih membakar lemak, termasuk lemak yang disimpan dari kelebihan konsumsi karbohidrat, protein, maupun lemak.
Meski demikian, Gonzales mengingatkan bahwa berolahraga dengan perut kosong bukanlah cara instan untuk menurunkan berat badan. Kunci utama penurunan lemak tubuh tetap berada pada kondisi defisit energi.
“Jika asupan harian tidak dikendalikan, maka berolahraga sebelum makan atau setelah makan tidak akan menghasilkan selisih energi yang signifikan. Tubuh tetap akan menyeimbangkannya,” jelasnya.
Walau tidak langsung berdampak pada penurunan berat badan, olahraga saat berpuasa tetap memiliki manfaat lain. Penelitian menunjukkan bahwa latihan dalam kondisi perut kosong dapat membantu meningkatkan respons tubuh terhadap gula darah. Otot menjadi lebih efektif mengambil glukosa dari aliran darah, sehingga dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pascamakan.
Namun manfaat tersebut bergantung pada jenis dan intensitas latihan. Pada olahraga intensitas tinggi seperti sprint interval, tubuh umumnya tetap membutuhkan cadangan karbohidrat sebagai energi utama.
Gonzales juga menyarankan agar pemula memulai latihan dalam kondisi puasa dengan durasi singkat sekitar 15–20 menit sebelum menambah intensitas atau waktu. Jika muncul pusing atau lemas, itu tanda tubuh membutuhkan asupan. Karena itu, konsumsi makanan atau minuman yang sesuai setelah berolahraga menjadi langkah penting untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil.







