Film-film seri dan layar lebar besutan Hollywood memang sangat disenangi masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Namun tak ada yang menyangka film-film ini juga bisa menjadi inspirasi dari pidato pimpinan negara. Siapa lagi kalau bukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam Opening Plenary Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018), Jokowi kembali menyampaikan pidato yang “tidak biasa” dengan membawa analogi dan perumpamaan dari sebuah film.
Setelah menyebutkan nama ‘Thanos’ dalam film Avengers: Infinity War dalam World Economy Forum on ASEAN di Vietnam pada September lalu, kali ini dalam pidato teranyarnya, Jokowi mencuplik perumpamaan film seri terkenal: Game of Thrones.
Jokowi mengambil perumpamaan dari film serial karya David Benioff dan D.B. Weiss tersebut untuk memberi gambaran tentang kondisi dinamika ekonomi dunia saat ini.
Mengutip perkataan Managing Director IMF Christine Lagarde, Jokowi menyebutkan bahwa perekonomian dunia saat ini dibayangi ketidakpastian. Di satu sisi, Amerika Serikat (AS) menikmati pertumbuhan yang pesat. Namun di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di banyak negara justru lemah dan tidak stabil. Perang dagang juga semakin marak, dengan inovasi teknologi yang mengakibatkan banyak industri terguncang.
“Dengan berbagai masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa winter is coming,” kata Jokowi.
Untuk diketahui, ‘Winter is Coming’ adalah episode pertama dari musim pertama serial Game of Thrones. Secara umum, serial ini mengisahkan konflik beberapa klan keluarga yang berebut kekuasaan.
Jokowi kemudian melanjutkan pidatonya dengan mengingatkan posisi negara berkembang. Menurutnya, negara maju sebelumnya mendorong negara berkembang untuk lebih terbuka. Globalisasi dan keterbukaan ekonomi internasional itu memberikan banyak sekali keuntungan bagi negara maju maupun negara berkembang.
“Namun akhir-akhir ini, hubungan antarnegara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones. Balance of Power. Dan Aliansi negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan,” ujar Jokowi dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan riuh dari para delegasi dan perwakilan pejabat dari 189 negara.
Menurutnya, lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah. Sejumlah masalah yang muncul di permukaan seperti peningkatan harga minyak mentah dan kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara berkembang. Artinya, kompetisi yang terjadi di antara negara maju mau tak mau berimbas ke negara berkembang.
“Dalam Game of Thrones, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung satu sama lain untuk mengambil alih kendali.. The Iron Throne,” ujar Jokowi.
Jokowi kembali melanjutkan, Mother of Dragon yang ada dalam serial tersebut menggambarkan siklus kehidupan. Sementara perebutan kekuasaan antar-Great Houses bagaikan roda besar yang berputar. Artinya, ketika satu Great House tengah berjaya, maka yang lainnya mengalami kesulitan. Setelahnya, House yang lain menyusul berjaya, tapi dengan menjatuhkan lainnya.
“Namun mereka lupa, saat mereka sibuk bertarung, mereka tidak sadar ada ancaman dari utara. Seorang Evil Winter yang ingin merusak dan menyelimuti dunia dengan es dan kehancuran,” katanya. wartaekonomi.co.id