Apalagi, jumlah penduduknya Kota Bekasi hampir menembus 2,7 juta jiwa. Sehingga, keberadaan angkutan ini diharapkan bisa menjadi penumpan atau feeder angkutan massal seperti LRT dan KRL Comumuter Line.”Kita belum mampu buat, jadi kita gandeng pihak lain untuk menciptakan aplikasi Tron ini,” jelasnya.
Rahmat mengatakan, saat ini memang baru dua zona yang ditawarkan yakni untuk K-11A dan K-11B. Namun tidak menutup kemungkinan, seluruh trayek angkutan kota yang ada di Kota Bekasi akan menggunakan aplikasi serupa.
”Untuk sementara waktu kita terapkan dulu di wilayah Bekasi Timur dan Bantar Gebang, tapi ke depan bisa wilayah lain karena kepadatan cukup tinggi bukan hanya kedua titik itu saja tapi ada di Medan Satria, Bekasi Barat, Rawalumbu, Jatiasih dan sebagainya,” tegasnya.
CEO TRON David Santoso mengatakan, telah mengoperasikan sistem ini sejak 10 April 2019 lalu namun baru sebatas uji coba. Lantaran baru sebatas uji coba, maka tarif yang dipatok masih promo yakni Rp3.000 per penumpang.”TRON adalah aplikasi terbaru yang memungkinkan penggunanya untuk memanggil angkot tanpa perlu berjalan jauh,” ujarnya.