HASANAH.ID, EKONOMI – Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China (PBOC) telah resmi membuat kesepakatan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Hal ini memiliki tujuan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.
Kepala Departemen Komunikasi, Ramdan Denny Prakoso mengatakan bahwa hal ini memiliki tujuan untuk memperluas penggunaan mata uang lokal untuk transaksi ekonomi kedua negara. Ia juga mengatakan bahwa ada perluasan penggunaan mata uang lokal yang akan dituangkan ke dalam pelaksanaan tujuh transaksi tetapi hal tersebut belum dijelaskan lebih lanjut pada Senin, (26/5/2025).
MoU itu telah ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dengan Gubernur PBOC yaitu Pan Gongseng pMinggu, (25/5/2025). Hal ini disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang.
MoU ini akan memperkuat nota kesepahaman yang telah ditandatangani sebelumnya oleh kedua bank sentral pada 30 September 2020. MoU ini memperluas cakupan kerja sama dan menyelesaikan mata uang lokal bilateral untuk transaksi berjalan, transaksi modal, dan transaksi keuangan.
