Dia menambahkan BMKG juga melakukan pengamatan lapangan oleh BMKG Pinangsori, Sibolga dan Nias. Hasilnya, pihak BMKG tidak menemui gejala peristiwa tsunami.
BMKG pun mengimbau masyarakat agar tidak mempercayai isu tsunami yang berkembang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasanya.
Namun dia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan selalu memantau informasi resmi yang bersumber dari BMKG.
Sebelumnya, warga Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, panik setelah beredar isu akan terjadi tsunami. Warga berusaha menyelamatkan diri ke arah pegunungan dan perbukitan terdekat.
“Begitu cepat informasi itu tersiar, sehingga kami pun panik dan ikut menyelamatkan diri. Karena tetangga dan juga warga lainnya sudah berhamburan meninggalkan rumah masing-masing. Informasi yang sampai ke kami akan terjadi tsunami karena air laut di Sibolga-Tapteng sudah surut,” kata Delora Sinaga, warga Sibolga.
Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk juga mendapat kabar yang sama. Namun ia bersama Kapolres Sibolga Ajun Komisaris Besar Edwin Hariandja turun ke pinggir laut untuk memastikan apakah benar air laut surut.