Menjadi santri bukan berarti lulus menjadi kiai, namun lebih dari itu. Bermacam-macamlah kehendak para santri jika mereka telah menamatkan pendidikannya di pondok pesantren, ada yang menjadi guru agama, pengusaha, mendirikan pondok pesantren, dan lain sebagainya, segala profesi dapat dipilihnya, tidak terkotakkan pada makna sempit menjadi kiai.
Hal ini membuktikan bahwa pendidikan pondok pesantren, yang kultur dan akar-akar tradisinya menyatu dan berintegrasi dengan kehidupan masyarakat, merupakan wadah yang ampuh dan tangguh dalam menumbuhkan potensi, watak, karakter, dan bakat yang sangat bermanfaat bagi masa depan santri.
Maka tidak heran saat ini banyak tokoh politik yang lahir di pentas nasional dengan latar belakang pendidikan pondok pesantren.