Yohanes Ande Kala, menceritakan aksinya yang memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali agar Sang Saka Merah Putih berkibar. Siswa SMP yang akrab disapa Joni itu mengaku tengah sakit perut saat dia memanjat tiang bendera tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi saat upacara tengah berlangsung di salah satu lapangan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Joni saat itu menjadi peserta upcara, namun dia harus ke posko kesehatan karena sedang sakit perut.
“Saya sakit perut terus naik ke (pos) kesehatan,” kata Joni saat ditemui wartawan di gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Saat di pos kesehatan itu, Joni mendengar Wakil Bupati menyampaikan soal tali bendera yang putus. Dia kemudian bergegas menuju tiang untuk memanjat.
“Terdengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa naik tiang bendera ini. Saya langsung buka sepatu, langsung naik tiang bendera,” katanya.
Saat memanjat, Joni mengaku tidak memikirkan apa-apa. Dia hanya ingin agar tali yang putus tersebut bisa dibetulkan agar Merah Putih bisa berkibar.