Jakarta, Indonesia – Dunia digital marketing kerap hanya dipandang sebagai permainan konten media sosial atau iklan berbayar. Namun, Andrea Wiwandhana, pendiri CLAV Digital, mengubah perspektif ini dengan pendekatan yang lebih menyeluruh—menyentuh aspek reputasi online yang jarang disorot.
Sejak usia muda, Andrea menunjukkan bakat kewirausahaan. Salah satu momen yang dikenangnya adalah saat ia mengamen di Taman Suropati untuk mengumpulkan uang tambahan. “Saya suka tantangan. Itu pengalaman yang memberi saya keberanian,” kenangnya. Pengalaman ini menjadi langkah kecil yang menanamkan keberanian untuk mencoba hal baru, termasuk saat ia memulai bisnis di usia kuliah.
Namun, perjalanan itu tidak mudah. “Sebagian besar bisnis yang saya jalani saat itu gagal. Saya sempat berpikir untuk berhenti, tapi setiap kegagalan justru memberi pelajaran baru,” ujarnya. Pengalaman ini, meski berat, mengajarkan Andrea pentingnya adaptasi dan ketekunan dalam menghadapi perubahan.