• REDAKSI
Thursday, February 2, 2023
  • Login
Hasanah.id
  • HOME
  • BERITA
    • TEKNOLOGI
    • LIFESTYLE
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
    • HUKRIM
  • COVID 19
  • ADIKARYA PARLEMEN
  • REDAKSI
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
    • TEKNOLOGI
    • LIFESTYLE
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
    • HUKRIM
  • COVID 19
  • ADIKARYA PARLEMEN
  • REDAKSI
No Result
View All Result
Hasanah.id
No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • JABAR
  • POLITIK
  • DPRD JABAR
  • lifestyle
  • REDAKSI
  • Strategies for Choosing the Finest Term Paper Writer

Home » NASIONAL » Dokumen Rahasia AS: Prabowo Perintahkan Penghilangan Aktivis 1998

Dokumen Rahasia AS: Prabowo Perintahkan Penghilangan Aktivis 1998

by hasanah editor
2018/07/25 18:39:14
in NASIONAL, POLITIK
0
1
SHARES
100
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sebanyak 34 dokumen rahasia Amerika Serikat mengungkap rentetan laporan pada masa prareformasi, salah satunya bahwa Prabowo Subianto disebut memerintahkan Kopassus untuk menghilangkan paksa sejumlah aktivis pada 1998 dan adanya perpecahan di tubuh militer.

Dokumen-dokumen yang dirilis ke publik oleh lembaga Arsip Keamanan Nasional (NSA) ini mengemukakan berbagai jenis laporan pada periode Agustus 1997 sampai Mei 1999.

Sebagian merupakan percakapan staf Kedutaan AS di Jakarta dengan pejabat-pejabat Indonesia, lainnya adalah laporan para diplomat mengenai situasi di Indonesia.

Prabowo: Era Suharto akan berakhir
Salah satu dokumen merupakan telegram berisi percakapan antara Asisten Menteri Luar Negeri AS, Stanley Roth, dengan Komandan Kopassus, Mayor Jenderal Prabowo Subianto.

BeritaPilihan

Megawati Soekarnoputri Tanyakan Keseriusan Kaesang Pangarep Maju Ke Dunia Politik

PKS Akhirnya Dukung Anies Baswedan

Dalam pertemuan selama satu jam pada 6 November 1997 itu, keduanya membahas situasi Indonesia.

Foto: NSA via BBC
Foto: NSA via BBC

 

Prabowo mengatakan mertuanya, Presiden Suharto, tidak pernah mendapat pelatihan di luar negeri dan pendidikan formalnya pun sedikit. Namun, menurutnya, Suharto sangat pintar dan punya daya ingat tajam.
Bagaimanapun, urai Prabowo, mertuanya tidak selalu bisa memahami persoalan dan tekanan dunia.

“Akan lebih baik jika Suharto mundur pada Maret 1998 dan negara ini bisa melalui proses transisi kekuasaan secara damai”, sebut Prabowo dalam dokumen itu.

“Apakah itu terjadi pada Maret atau perlu beberapa tahun lagi, era Suharto akan segera berakhir,” sambungnya.

Siapa di balik penghilangan para aktivis?
Arsip tertanggal 7 Mei 1998 ini mengungkap catatan staf Kedutaan Besar AS di Jakarta mengenai nasib para aktivis yang tiba-tiba menghilang.

Catatan itu memuat bahwa para aktivis yang menghilang boleh jadi ditahan di fasilitas Kopassus di jalan lama yang menghubungkan Jakarta dan Bogor.

Foto: NSA via BBC
Foto: NSA via BBC

 

Namun, siapa di balik aksi penghilangan itu?

Hasil percakapan seorang staf politik Kedutaan Besar AS di Jakarta dengan seorang pemimpin organisasi mahasiswa memunculkan nama Prabowo Subianto.

Narasumber tersebut mengaku mendapat informasi dari Kopassus bahwa penghilangan paksa dilakukan Grup 4 Kopassus. Informasi itu juga menyebutkan bahwa terjadi konflik di antara divisi Kopassus bahwa Grup 4 masih dikendalikan Prabowo.

“Penghilangan itu diperintahkan Prabowo yang mengikuti perintah dari Presiden Soeharto,” sebut dokumen tersebut.

Pada masa kampanye pemilihan presiden 2014, Prabowo berulangkali menekankan dirinya tidak bersalah ketika rangkaian peristiwa 1998 terjadi dan mengatakan dia hanya menjalankan perintah atasan.

“Sebagai seorang prajurit, kami melakukan tugas kami sebaik-baiknya,” kata dia dalam debat capres pertama. “Itu merupakan perintah atasan saya.

Perpecahan di tubuh militer
Arsip yang dibuat pada 8 Mei 1998 ini melaporkan adanya perpecahan di tubuh militer Indonesia mengenai cara menghadapi para demonstran.

Laporan ini menyebutkan Wiranto yang saat itu menjabat Panglima TNI diperintahkan bersikap tegas terhadap para demonstran.

Dia kemudian memperingatkan para mahasiswa agar tidak menggelar demonstrasi di jalan-jalan, namun pada saat yang sama mengatakan kepada mereka bahwa militer tidak bermusuhan.

Foto: NSA via BBC

Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu menjadi bawahan Wiranto, melontarkan ide untuk mengumpulkan semua anggota MPR demi menentukan masa depan negara (diduga menggantikan Suharto).

“Jika benar, ini mengindikasikan niatan ‘Kubu Wiranto’,” sebut dokumen itu.

Di sisi lain, Prabowo berupaya mencegah demonstrasi semakin ganas di Jakarta.

“Prabowo terlibat perebutan kekuasaan dengan Wiranto,” tulis arsip tersebut.

Dokumen-dokumen ini diungkap Arsip Keamanan Nasional dengan memanfaatkan Undang-Undang Kebebasan Informasi yang mengharuskan arsip rahasia diungkap setelah beberapa tahun.

Arsip Keamanan Nasional sendiri merupakan sebuah lembaga yang bermarkas di Universitas George Washington dan didirikan secara swadaya oleh sejumlah akademisi dan jurnalis pada 1985. news.detik.com

Tags: Gambar Utama
Previous Post

Abdy Yuhana Minta Cagar Budaya Rancang Bangun Bung Karno Dikembalikan

Next Post

PDIP: Tak Bisa Koalisi dengan Jokowi, SBY Jangan Seret Mega!

BeritaTerkait

Megawati Soekarnoputri Tanyakan Keseriusan Kaesang Pangarep Maju Ke Dunia Politik

Megawati Soekarnoputri Tanyakan Keseriusan Kaesang Pangarep Maju Ke Dunia Politik

January 31, 2023
108
PKS Akhirnya Dukung Anies Baswedan

PKS Akhirnya Dukung Anies Baswedan

January 31, 2023
113
LSI Rilis Hasil Survei Terbaru, PDI Perjuangan Masih Diatas

LSI Rilis Hasil Survei Terbaru, PDI Perjuangan Masih Diatas

January 24, 2023
194
Peringati HUT PDI Perjuangan Ke-50, Tim Bola Volly Putri Desa Cijurey Juarai Turnamen ‘Teh Ineu Cup’

Peringati HUT PDI Perjuangan Ke-50, Tim Bola Volly Putri Desa Cijurey Juarai Turnamen ‘Teh Ineu Cup’

January 16, 2023
228
Peringati HUT PDI Perjuangan Ke-50, Ineu Purwadewi Gelar Turnamen Bola Volly Putri Di Kabupaten Majalengka

Peringati HUT PDI Perjuangan Ke-50, Ineu Purwadewi Gelar Turnamen Bola Volly Putri Di Kabupaten Majalengka

January 9, 2023
123
KPK Resmi Tetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka

KPK Resmi Tetapkan Lukas Enembe sebagai Tersangka

January 6, 2023
438
dadan tri yudianto

Dadan Tri Yudianto Berbagi Asih Bersama Lansia

January 4, 2023
159
Peduli Lansia di Kota Tasikmalaya, Dadan Tri Yudianto Berikan Bantuan Sembako

Peduli Lansia di Kota Tasikmalaya, Dadan Tri Yudianto Berikan Bantuan Sembako

January 4, 2023
470
Perpu Cipta Kerja Ditolak Banyak Pihak

Perpu Cipta Kerja Ditolak Banyak Pihak

January 2, 2023
366
Abdy Yuhana Berikan Bantuan Bagi Korban Banjir Bojonegara

Abdy Yuhana Berikan Bantuan Bagi Korban Banjir Bojonegara

December 26, 2022
307
Next Post
PDIP: Tak Bisa Koalisi dengan Jokowi, SBY Jangan Seret Mega!

PDIP: Tak Bisa Koalisi dengan Jokowi, SBY Jangan Seret Mega!



Facebook Twitter Instagram

Media Partner:

© 2020 Hasanah.id - Design by MFC.

No Result
View All Result
  • NASIONAL
  • JABAR
    • BANDUNG
    • PEMPROV JABAR
    • DPRD JABAR
  • POLITIK
  • HUKUM & KRIMINAL
  • lifestyle
  • COVID 19
  • REDAKSI

© 2020 Hasanah.id - Design by MFC.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In