Dolar Melambung Jadi Berkah Pengrajin Manik-manik di Jombang

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tak selamanya berdampak negatif bagi pelaku usaha dalam negeri. Seperti di Jombang, pengrajin manik-manik justru meraup keuntungan dari naiknya kurs USD.
Mahalnya harga USD saat ini berbuah manis bagi Nur Wahid (48), pengrajin manik-manik di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Jombang. Pasalnya, 70% penjualan produk kerajinan bapak 4 anak ini diekspor ke beberapa negara.
Antara lain ke Malaysia, Afrika, Amerika Serikat dan Vietnam. Sementara penjualan ke pasar lokal kebanyakan menyasar Bali, Toraja, Kalimantan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dibantu 25 pekerja, Wahid terus menggenjot produksi manik-manik berbahan kaca dan pewarna ini. Serbuk kaca diolah dengan pewarna sehingga menjadi butiran manik-manik aneka warna.
Ada yang dirangkai menjadi kalung, ada juga yang berupa gelang. Jenis dan bentuknya mencapai 200 lebih. Seperti manik monte salak, sevron, lamyang, burnao, irian, harmoni, haye dan manik Majapahit.