Sebagai kawasan yang berfungsi sebagai paru-paru kota, Tahura diharapkan dapat mendukung pelestarian keanekaragaman hayati dan menjadi tempat edukasi lingkungan bagi masyarakat luas.
Legislator PDI Perjuangan ini menyebut bahwa Tahura memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi ekowisata yang tidak hanya menarik wisatawan tetapi juga mampu menyebarkan kesadaran tentang pentingnya menjaga alam.
“Potensi Tahura sebagai pusat edukasi dan konservasi harus dimaksimalkan. Oleh karena itu, pengelolaan yang berbasis anggaran berkelanjutan dan transparan sangat diperlukan. Selain mendukung kelestarian alam, Tahura juga dapat menjadi sumber ekonomi alternatif melalui pengembangan ekowisata,” tambah Nia.
Di samping itu, Nia juga mendorong pengelola Tahura untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas masyarakat lokal, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan akademisi. Kolaborasi ini dinilai penting agar pelaksanaan program-program konservasi di Tahura bisa berjalan lebih efektif dan efisien.