“Sumedang sudah terkenal dengan keramahtamahannya dan keharmonisannya. Saya tidak ingin mendengar kata-kata yang rasis. Tonjolkan kebersamaan, tinggalkan ego-ego cultural atau kedaerahan. Semoga kebersamaan ini tetap terjaga,” katanya.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Rohayah Atang selaku panitia pnyelenggara menyampaikan, Kegiatan tersebut adalah implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah yang mengamanatkan agar Pemerintah Daerah melakukan pembinaan pembauran kebangsaan.
“Tujuannya adalah untuk menyatukan semua komponen bangsa walau sebenarnya kita sudah bersatu tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku dan etnis masing-masing,” tandasnya.
Menurutnya, alasan dipilih Kelurahan Kotakaler sebagai model kelurahan pembauran kebangsaan adalah karena kelurahan kotakaler penduduknya mempunyai latar belakang yang berbeda mulai dari suku, agama, ras, dan antar golongan.