Jakarta-Hasanah.id – Mensesneg Pratikno mengingatkan bahwa yang membuat survive menghadapi tantangan zaman bukan karena menguasai konten, tetapi karena punya karakter dan tools untuk belajar. ”Karena ilmu pengetahuan itu mudah sekali obsolete, mudah sekali rusak,” tambah Mensesneg.
“Dalam 6 tahun terakhir, 5 tahun lebih kita selalu mengatakan yuk kita sederhanakan cara hidup kita, cara kerja kita. Kita deregulasi peraturan yang terlalu ketat yang membelenggu kita sendiri, menjebak kita sendiri.
Kita debirokratisasi. Kalau bisa diperpendek, prosesnya perpendek. Kalau bisa diserahkan ke mesin, serahkan ke mesin. Oleh karena itu, automation menjadi penting,” ujar Mensesneg saat menyampaikan sambutan dalam acara pengambilan sumpah PNS Kemensetneg dan Setkab di Aula Serbaguna lantai 1, Gedung III Kemensetneg, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (5/2).
Otomatisasi, menurut Mensesneg, menjadi suatu hal yang penting sehingga eksploitasi bukanlah kepada bawahan namun pada mesin. Saat penyusunan Omnibus Law, menurut Mensesneg, harus ada teknologi yang mengingat semua peraturan sehingga banyak peraturan perundangan yang begitu kompleks dapat disederhanakan dan disinergikan.