
Ia juga mengatakan bahwa produksinya sudah merambah dari Aceh hingga Irian Jaya. Biasanya yang banyak memesan itu ibu-ibu Bhayangkari yang membutuhkan pakaian olahraga untuk acara tertentu.
“Ibu-ibu Persit biasanya memesan banyak sekali hingga ratusan untuk acara olahraga yang mereka lakukan. Saya juga tidak percaya dapat mengembangkan bisnis sebesar ini karena saat awal Covid-19 penjualan baju muslim saya mengalami penurunan drastis,” ungkapnya.
Namun, Erni mengatakan bahwa Covid-19 juga memberikan berkah baginya karena dapat memulai bisnis baru yang dapat memberikan omsetnya. Ia juga senang ketika memilih designnya karena warna-warna yang dipilihnya itu sesuai dengan seleranya dan masyarakat suka dengan kesukaannya pada warna yang colorfull.
“Saya harap dapat diundang lagi ke Hijab Festival dan masyarakat luas dapat mengenal serta menyukai baju-baju yang saya buat,” pungkasnya.







