Hasanah.id – Hipertiroid adalah kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid dalam jumlah berlebihan. Hormon ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, sehingga kelebihan hormon dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertiroid antara lain:
- Penyakit Graves – Penyakit autoimun yang menyebabkan kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif.
- Nodul Tiroid – Benjolan pada tiroid yang dapat memproduksi hormon secara berlebihan.
- Tiroiditis – Peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan pelepasan hormon tiroid dalam jumlah besar.
- Konsumsi Yodium Berlebihan – Yodium adalah bahan utama dalam produksi hormon tiroid, sehingga asupan yang berlebihan dapat memicu hipertiroid.
Gejala hipertiroid dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Keringat berlebihan dan intoleransi terhadap panas
- Tremor atau gemetar pada tangan
- Insomnia dan kelelahan
- Mata menonjol (pada penyakit Graves)
- Gangguan menstruasi pada wanita
- Peningkatan nafsu makan
Untuk memastikan diagnosis hipertiroid, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes, seperti:
- Tes Darah – Mengukur kadar hormon tiroid (T3 dan T4) serta TSH (Thyroid-Stimulating Hormone).
- Pemeriksaan Fisik – Mengevaluasi tanda-tanda fisik seperti pembesaran tiroid.
- Pindai Tiroid – Menggunakan teknologi pencitraan untuk menilai aktivitas kelenjar tiroid.
Pilihan pengobatan hipertiroid tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan adalah:
- Obat Antitiroid – Menghambat produksi hormon tiroid.
- Terapi Radioaktif – Menghancurkan sel-sel tiroid yang terlalu aktif dengan yodium radioaktif.
- Operasi (Tiroidektomi) – Pengangkatan sebagian atau seluruh kelenjar tiroid jika metode lain tidak efektif.
- Beta Blocker – Untuk mengendalikan gejala seperti detak jantung cepat, meskipun tidak mengatasi penyebabnya.
Meskipun hipertiroid tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat membantu mengelola kondisi ini, seperti:
- Menghindari konsumsi yodium berlebihan, terutama bagi yang berisiko tinggi.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter jika memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid.
- Mengelola stres dengan baik karena stres dapat memperburuk kondisi.