HASANAH.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan pada perdagangan Selasa (11/2/2025), ditutup di level 6.531 setelah turun 116,15 poin atau 1,75 persen dibandingkan sesi sebelumnya. Pelemahan ini diduga didorong oleh sentimen global, terutama ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang kembali memanas setelah pengumuman tarif tambahan dari Beijing.
Berdasarkan data RTI Infokom, total transaksi di pasar saham mencapai Rp12,68 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 16,93 miliar saham. Dari total emiten yang diperdagangkan, 171 saham menguat, 424 saham melemah, dan 198 saham stagnan.
Baca Juga: Awal Pekan, Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.040 per Dolar AS
Menurut laporan AFP, Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China mengumumkan bahwa tarif tambahan atas impor dari Amerika Serikat akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025. Batu bara dan gas alam cair asal AS akan dikenakan tarif tambahan sebesar 15 persen, sementara minyak mentah, mesin pertanian, kendaraan berkapasitas besar, dan truk pikap akan dikenakan tarif 10 persen.
Keputusan ini muncul sebagai respons terhadap kebijakan Amerika Serikat yang sebelumnya menetapkan tarif impor 10 persen terhadap produk dari China, Kanada, dan Meksiko. Namun, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan tarif bagi Kanada dan Meksiko, tetapi tetap memberlakukannya untuk China.
Ketidakpastian hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi dunia ini memicu reaksi negatif di pasar keuangan global, termasuk pasar saham Indonesia. Tekanan ini semakin berat setelah rencana panggilan telepon antara Trump dan Presiden China Xi Jinping dibatalkan, memperburuk spekulasi investor terkait eskalasi konflik dagang.