Peran pengusaha sebagai salah satu penggerak ekonomi daerah memang tak terelakan. Salah satunya sebagai mitra pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal tersebut, disampaikan oleh Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Anton Charliyan atau akrab disapa Kang Anton,
Saat menghadiri Dialog Industri bersama para Pengusaha , di Kabupaten Bekasi, Rabu(18/4).
Kang Anton memaparkan, angka pengangguran di Jawa Barat yang hampir mencapai dua juta orang, perlu segera dicarikan solusinya. Salah satunya dengan menggandeng para pengusaha yang ada di Jawa Barat untuk memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
“Di Jawa Barat ini, banyak sekali industri yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota yang harus kita rangkul agar mengutamakan masyarakat di sekitarnya dalam menyerap tenaga kerja, sehingga rakyat Jawa Barat tak perlu lagi ada urbanisasi,” paparnya.
Selain itu, Kang Anton juga akan membuka peluang seluas-luasnya bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat sesuai regulasi yang berlaku.
Pada kesempatan tersebut, Kang Anton juga menyampaikan salah satu program unggulannya untuk menjawa persoalan pengangguran di Jawa Barat. Yakni program Boga Gawe, yang akan digulirkan bersama Cagubnya Hasanuddin (Kang Hasan).
“Bogagawe ini juga, bukan hanya menyediakan lapangan kerja, tapi menciptakan lapangan kerja baru dengan memberikan pelatihan, modal hingga pemasarannya, seperti industri kreatif,” terangnya.
Sementara itu, Direktur President University, Darmono, menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh para pengusaha. Diantaranya, kerawanan sosial di masyarakat dan status perizinan yang tidak jelas di Jawa Barat. Hal tersebut, lanjut Darmono, menjadi tantangan bagi setiap calon Gubernur Jawa Barat kedepan.
“Harapannya, berbagai permalahan tersebut bisa diatasi oleh Cagub Kang Anton, terutama terkait perizinan yang harus dipermudah, sehingga, dengan semakin berkembangnya industri, akan turut menekan angka pengangguran di Jawa Barat,” pungkasnya.
Acara tersebut, dihadiri oleh 200 pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Real Estate Indonesia (REI) Jawa Barat.