“Selain sebagai jalur mitigasi bencana, kami menjadikan lorong-lorong ini sebagai ruang kreatif dan tempat belajar masyarakat,” tambahnya.
Namun, upaya ini tidak berjalan tanpa tantangan. Pada awalnya, edukasi kepada warga cukup sulit karena brandgang dianggap sebagai bagian dari properti pribadi.
“Melalui pendekatan kepada tokoh RT dan membuat proyek percontohan, akhirnya warga mulai mendukung,” jelasnya.
Andi berharap inisiatif ini dapat memotivasi pemuda untuk berkontribusi di lingkungan tempat tinggalnya. “Jika mereka mampu membangun lingkungan sendiri, dampaknya akan terasa lebih luas,” ujarnya.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, memberikan apresiasi atas inovasi ini. Menurutnya, brandgang yang dulunya tak terkelola kini menjadi ruang publik yang kreatif.
“Brandgang ini bukan hanya jalur mitigasi bencana, tetapi juga ruang edukasi bagi anak muda,” ujar Koswara saat meninjau lokasi di RW 02.
Koswara menekankan bahwa keberhasilan revitalisasi brandgang ini tidak hanya tentang aspek teknis, tetapi juga pendekatan sosial untuk mengubah cara pandang warga.