Ronde kedua tidak jauh berbeda, dengan kedua petinju cenderung bermain aman. Barulah di ronde ketiga, dinamika pertarungan berubah. Paul mulai mendominasi dengan serangan bertubi-tubi yang membuat Tyson kewalahan. Usia yang terpaut 31 tahun membuat stamina Tyson mulai menurun, terlihat jelas sejak ronde ini.
Pada ronde keempat, dominasi Paul semakin nyata. Meski Tyson terlihat lelah, Paul tetap bermain hati-hati dan tidak memanfaatkan peluang untuk menjatuhkan lawan legendarisnya itu. Pertarungan terus berlangsung dalam tempo terkendali hingga ronde kedelapan berakhir.
Ketika bel berbunyi, kedua petinju saling memberikan pelukan sebagai tanda sportivitas. Juri, yang terdiri dari Laurence Cole, David Iacobucci, dan Jesse Reyes, memberikan kemenangan mutlak untuk Jake Paul. Satu juri memberikan skor 80-72, sementara dua lainnya mencatatkan 79-73.
Statistik menunjukkan keunggulan signifikan Jake Paul, yang mendaratkan 78 dari 278 pukulan. Sebaliknya, Tyson hanya mampu mencetak 18 pukulan dari 97 percobaan. Meski tidak ada sabuk juara yang diperebutkan, kemenangan ini menjadi momen penting dalam karier Paul, sekaligus pembuktian bahwa ia mampu bertarung melawan nama besar dalam dunia tinju.