Jelang Pembukaan, Panitia West Java Paragliding World Championship and Culture Festival 2019 melaksanakan Rapat Koordinasi Teknis, di Aula Hotel Asri Asia Plaza Sumedang, tadi malam, Senin (21/10).
Rapat Koordinasi ini digelar untuk memantapkan persiapan opening Ceremony sampai tahap pelaksanaan West Java Paragliding World Championship and Culture Festival 2019 yang dilaksanakan tanggal 22 sampai dengan tanggal 28 Oktober mendatang.
Wakil Ketua Pelaksana Kegiatan WJPWC Zeni Bima menyampaikan,
sebagai persiapan akhir, kemarin sore ada 2 kegiatan yang dilaksanakan yaitu gladi bersih sekaligus apel kesiapsiagaan panitia yang dipimpin secara langsung oleh Bupati Sumedang.
Untuk Opening Ceremony sendiri, kata Zeni, rencananya akan mulai dilaksanakan hari ini tepat pukul 9 pagi dikemas melalui kolaborasi seni tradisi. Ia pun mengharapkan, melalui pelaksanaan gladi tersebut event ini dapat terlaksana dengan sukses dan lancar.
“Jadi besok kita jam 9 akan melaksanakan opening ceremony. Semua atlet hadir, kementerian pun akan hadir. Kita akan coba menampilkan kolaborasi seni tradisi yang tentunya menyesuaikan dengan perhelatan tingkat dunia. Mudah mudahan dapat berjalan dengan lancar” harapnya.
Sementara itu, sutradara pertandingan Cross Country Bodi saat diwawancara mengatakan, sesuai dengan jadwal yang ditentukan, selesai upacara pembukaan, para pilot akan melakukan latihan dan pada malam harinya dilakukan tehnical meeting untuk berikan penjelasan lebih lanjut mengenai pelaksanaan even tersebut.
“Bagian saya menjelaskan tentang juklak Cross Country mulai dari keberangkatan, scoring sampai bilamana terjadi emergency dan macam macam. Sistemnya kita godok hari ini untuk diaplikasikan pada sesi latihan. Dalam latihan nanti ada simulasi penggunaan alat safety, dimana masing masing pilot yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri akan dibekali alat GPS Striker sehingga kita tahu keberadaan mereka” jelasnya
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk dua kejuaraan yaitu Acuracy yang dilaksanakan di Toga dan Cross Country di Batudua akan dimulai secara bersamaan, tanggal 23 sampai dengan tanggal 28 Oktober. Menurutnya, pemilihan tanggal tersebut cukup beralasan karena pada saat itu cuaca diprediksi akan membaik dibandingkan dengan dua hari terakhir yang kondisinya tidak cukup memungkinkan untuk melakukan penerbangan.
Bodi menambahkan, sesuai dengan keinginan Pemda Sumedang dalam menjadikan Sumedang tujuan wisata Paralayang Dunia, nanti diakhir pertandingan akan digelar event Festifly. Festival ini akan menaikan standar Festival di Indonesia yang nantinya menyerupai persis acara tahunan di perancis dengan nama ‘Coup De ikare’.
“Ini yang akan kita tiru, untuk tahun berikutnya Pemda Sumedang diproyeksikan akan mempunyai Venue yang digunakan khusus untuk acara ini dan ini akan spektakuler. Insya Allah event ini akan dilaksanakan rutin setiap tahun. Kegiatan ini sangat menarik, karena orang berhias diri sambil terbang. Untuk itu, bagi masyarakat Sumedang dihimbau untuk melihat pelaksanaannya di Toga” pungkasnya (ahs).