Pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin 2019-2024 akan banyak diisi dengan politik transaksional. Pasalnya, sistem presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden yang membawa Jokowi-Maruf menang Pilpres 2019 ditopang banyak parpol besar. Begitu dikatakan Pengamat politik Igor Dirgantara, Rabu (3/7).
“Politik transaksional tidak bisa dihindari dalam sistem pemerintahan presidensial yang menopang sistem koalisi pemenangan akibat adanya presidential threshold 20%,” kata Igor.
Setidaknya, Jokowi-Maruf telah diusung oleh tujuh parpol dan ditambah dukungan dua parpol baru. Mereka adalah PDIP, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Hanura, PKPI, PSI, dan Perindo.
Igor pun berpandangan ada komposisi khusus untuk membagi ‘kue’ koalisi petahana yang diisi banyak parpol ini.
“Komposisi ideal adalah 60% kader parpol profesional, 40% teknokrat profesional di luar parpol. Atau bisa saja jika semua kementrian diambil dari parpol, maka wakil menterinya dari kalangan teknokrat,” jelasnya.