Hasanah.id– Rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Bandung Raya, hingga saat ini masih dalam kajian. Pemprov Jabar menggandeng pihak universitas untuk melakukan kajian menyeluruh mengenai penerapan status tersebut untuk Kota Bandung dan sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani. Dia mengatakan, kajian sejauh ini menunjukan bahwa kemungkinan terbesar PSBB hanya akan diterapkan di Kota Bandung saja.
“Kemarin sudah ada kajian bersamaan dengan Bodebek. Dalam kajian epidemologi ini justru Kota Bandung sebagai ibukota pemerintahan di Jabar yang menonjol (kasus Covid-19 nya),” ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan Bandung, Kamis (9/4/2020).
“Kemungkinan PSBB cuma di Kota Bandung. Kalau Bandung Raya, kajian komprehensifnya sekarang sedang dilakukan oleh universitas,” tambahnya.
Sementara itu, Berli menyebutkan baru dua dari lima daerah yang diusulkan PSBB, yang telah memberikan data administratif secara lengkap. Sementara 3 lainnya disebut belum menyertakan lampiran.
“PSBB di Bodebek, kemarin yang mengusulkan baru 2 daerah yang persyaratannya lengkap. Sisanya belum menyertakan lampirannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan, pihak pemerintah pusat juga telah diberi kewenangan untuk menyampaikan kajian epidemologis mengenai urgensi PSBB di lima daerah tersebut. Nantinya, dia mengatakan, hasil penelitian tersebut juga bisa dimanfaatkan di DKI Jakarta.
Berli juga memastikan bahwa bila PSBB diterapkan, daerah yang terdampak akan dipasok kebutuhan hariannya meliputi medis dan bahan pokok. Hal tersebut telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan dan BNPB.
“Prinsipnya PSBB tidak menghilangkan peluang masyarakat untuk tetap dapat menjalani kehidupannya dengan baik dan layak,” ungkapnya.