Kondisi tersebut mengingatkan Kardaya pada pelajaran saat masih sekolah, yaitu tentang return and asset. Dimana perbandingan keduanya hanya sekitar 0,4 persen. Hal tersebut tentu sangat mengecewakan. Pasalnya, dengan jumlah aset yang demikian besar, tentu akan lebih besar keuntungannya dan tidak beresiko jika disimpan dalam rekening (deposito).
Hal yang sama juga disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto. Ia mengatakan, dengan aset yang begitu besar, namun laba bersih sangat kecil, memang menjadi pertanyaan besar yang harus diobservasi, dilihat lebih dalam permasalahannya. Apakah itu semua karena bayar hutang, bayar bunga atau adanya miss management, atau memang ada guncangan-guncangan baru seperti Jiwasraya.“Semua BUMN sepertinya merugi, dan ruginya juga tidak ketulungan. Dengan aset yang begitu besar, laba bersih yang sangat kecil, memang menjadi pertanyaan besar di sini. Hal ini tentu harus diobservasi, dilihat lebih dalam masalahnya apa. Apakah karena bayar hutang, bayar bunga, miss management, atau ada guncangan-guncangan baru seperti Jiwasraya. Bahasa lainnya, laba bersih sebuah perusahaan besar dengan kekayaan aset yang ada sangat tidak sebanding. Ini tentu harus dijelaskan,” pungkasnya.