Hasanah.id– Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional bekerja sama PT Mitra Natura Raya (MNR) melakukan inovasi dalam pemberian identitas terhadap 5.000 tumbuhan secara digital yang disebut dengan KTP Pohon. Hal ini dilakukan untuk menjawab kekhawatiran publik terhadap pengelola Kebun Raya Bogor.
Sebelum diciptakannya identitas digital terhadap ribuan pohon, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah lebih dulu memastikan lima fungsi Kebun Raya Bogor, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan yang tetap berfungsi secara seimbang dan proporsional.
“Kelima fungsi itu dipastikan berjalan secara seimbang, proporsional, dan berjalan bersamaan. Jadi tidak benar fungsi wisata akan mengalahkan fungsi konservasi,” kata Pelaksana tugas Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN Hendrian.
Pernyataan tersebut disampaikan Plt Direktur Kemitraan Riset dan Inovasi BRIN guna menjawab kekhawatiran publik terhadap pihak pengelola Kebun Raya Bogor terkait pengembangan atau inovasi wisata malam GLOW dengan lampu sorot di Kebun Raya Bogor yang dianggap dapat mengganggu ekosistem, konservasi, dan kepentingan riset.
Sementara itu, Kepala Konservasi MNR Junaedi mengatakan bahwa pemberian nama pohon yang terkoneksi langsung dengan website Kebun Raya Bogor secara digital menggunakan QR barcode ditargetkan berkembang hingga mencapai 15.000 pohon.
Ia mengungkapkan bahwa dengan ada KTP Pohon, pengunjung Kebun Raya Bogor bisa mendapatkan informasi mulai dari nama tanaman, jenis, famili hingga manfaat tanaman.
“Ribuan KTP pohon digagas supaya memudahkan pengunjung mengetahui informasi pohon yang dilihat. Itu datanya bukan kami tapi dari BRIN. Kami yang menyediakan inovasinya,” kata Kepala Konservasi MNR Junaedi.
Junaedi menuturkan bahwa dalam melakukan identifikasi tanaman tersebut, MNR dibantu lima peneliti yang akhirnya menghasilkan KTP Pohon.
Identitas digital berfungsi untuk mempermudah pengunjung melihat dan membaca informasi tumbuhan secara detail.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 7 Oktober 2021, jika dibandingkan dengan sebelumnya, yaitu hanya ditulis dengan menggunakan cat di dalam papan nama, KTP Pohon terbagi atas warna merah untuk tanaman berasal dari daerah panas atau kering.
Selanjutnya, warna biru untuk jenis tanaman air dan warna putih untuk jenis tanaman daerah lembab.
Kepala Konservasi MNR Junaedi turut menyebutkan bahwa pihaknya masih akan mengembangkan inovasi penyampaian informasi tentang tanaman di Kebun Raya Bogor.
“Ke depan kita akan kembangkan lagi warnanya sesuai asal dan jenis pohon,” kata Junaedi.