
1. Hambatan Fisik: Kesulitan penyandang disabilitas fisik, seperti pengguna kursi roda dalam mengakses bangunan atau fasilitas umum yang tidak ramah akses.
2. Hambatan Sensorik: Penyandang disabilitas sensorik, seperti tunanetra dan tunarungu kerap kesulitan mengakses informasi visual atau auditori, seperti teks di situs web atau audio.
3. Kurangnya Infrastruktur Teknologi Ramah Disabilitas: Minimnya fitur aksesibilitas, seperti pembaca layar untuk tunanetra, subtitle video, atau navigasi ramah motorik di platform digital.
4. Kurangnya Kebijakan dan Pelatihan Inklusif: Organisasi dan institusi sering kali tidak memiliki kebijakan atau pelatihan untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas.
5. Stigma Sosial dan Diskriminasi: Penyandang disabilitas kerap menghadapi perlakuan diskriminatif yang memperburuk kesulitan mereka dalam mengakses informasi dan layanan.
Zulhamka menyoroti bahwa teknologi dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi tantangan ini. Inovasi seperti aplikasi pembaca layar, subtitle video, dan komunikasi digital berbasis bahasa isyarat dapat membantu penyandang disabilitas mengakses informasi secara setara.







