Dia mengatakan, hasil pembinaan prestasi atlet Kota Bandung sudah terbukti dengan senantiasa berkontribusi pada prestasi lokal maupun internasional. Oleh karena itu, Nuryadi menilai aneh jika sampai Kota Bandung gagal pada ajang level Porda.
“Program kita untuk nasional bahkan internasional, ikut membiayai atau memberikan subsidi sehingga bisa juara nasional dan internasional, masa level Jabar (Porda) kalah,” ujarnya.
Akan tetapi dia tidak memungkiri, pencapaian Porda bukan tergantung pada pembinaan. Menurut Nuryadi, sistem dalam Porda juga harus dibenahi.
“Ada terjadi, cabor tertentu sekian nomor, tapi praktiknya ditambah nomor-nomor junior. Aja juga yang atletnya disuruh mengalah oleh Pengda induk cabor. Harusnya saat ini nomor pertandingan sudah diketok. Jadi dalam dua edisi terakhir Bandung yang secara SDM kuat, tapi kenapa sampai gagal juara umum lagi, ada masalah mungkin karena faktor-faktor lain,” ujar Nuryadi.*