Disamping itu, dia juga mengingatkan para prajurit TNI AD untuk tidak terkecoh dan terlibat dengan perkembangan paham radikal.
“Jangan terkecoh dengan perkembangan di media sosial, bahkan jangan coba-coba, apabila ada kelompok radikal yang masuk di tubuh TNI AD, saya tidak akan segan untuk menindak secara hukum kepada prajurit yang sudah terpapar kelompok radikal,” tegas dia.
“Bijak kalian di dalam menyikapi media sosial, terutama yang memberikan pengaruh-pengaruh radikalisme kepada tubuh TNI AD,” tambahnya.
Meski demikian, menurut dia, hingga kini belum ditemukan adanya prajurit TNI AD yang terpapar radikalisme.
“Ya sejauh ini justru belum ada. Tapi saya bilang, jangan sampai coba-coba kalian ada yang terpapar, pasti kita ada tindakan tegas,” ujarnya.
Selain itu, Dudung juga memerintahkan seluruh jajarannya untuk menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga titik darah penghabisan. Sebab, jelas dia, para prajurit TNI AD memiliki peran sebagai penegak kedaulatan bangsa.
“Tegakkan kedaulatan dan pertahankan keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan. Tidak ada kata lain,” ungkap dia.
“Dan kalian hadir, jangan pernah ragu-ragu, jangan pernah ragu-ragu. Saya minta kalian harus jadi petarung, jagoan, dan pemberani. Jangan jadi ayam sayur, kalau diadu kalahkan,” imbuhnya.***