
Berbagai alat tangkap ikan digunakan warga, mulai dari jala, jaring hingga hanya berbekal tangan kosong. Beragam ikan sungai seperti wagal, tawes, tombro (ikan mas), mujair, wader, dan ikan-ikan air tawar lainnya bisa diperoleh warga dengan cara mudah.
“Ya sangat senang, bisa ikut Ngumbo yang hanya terjadi setahun sekali ini. Nangkap ikannya juga mudah, tinggal turun ke sungai” tutur Tupa.
Ngumbo atau berburu ikan mabuk ini tidak hanya dilakukan oleh warga Desa Durikulon saja, tapi juga dilakukan oleh warga lain yang tinggal di sepanjang bantaran sungai Bengawan. Karena semua warga ikut Ngumbo, maka harga ikan pun menjadi murah.
“Karena di sepanjang sungai Bengawan Solo ini orang-orangnya pada mengambil ikan semua, maka harga jual ikan pun terbilang murah, tapi lumayan meskipun hasilnya tidak seberapa,”pungkasnya.