PDI Perjuangan mengomentari pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid yang mengaku heran Ratna Sarumpaet masuk timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno padahal pernah mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ratna disebut akan mendukung siapa saja yang didukung Prabowo.
PDI Perjuangan mengingatkan Prabowo pada Pilgub DKI 2012 mengusung Ahok sebagai kadernya untuk menjadi cawagub Joko Widodo. Setelah beberapa saat menjadi Wagub DKI, Ahok lalu keluar dari Gerindra.
Prabowo pun kemudian menjadi rival Jokowi sejak Pilpres 2014. Bila Ahok kemudian menjadi pendukung Jokowi, Ratna disebut tetap ikut Prabowo.
“Itu tahun 2012. Ternyata tahun 2014 dia anti-Ahok dan gabung di 212. Dia bukan Ahokers, dia ngikut Wowower,” ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan, Eva Kusuma Sundari kepada wartawan, Senin (8/10/2018).
Eva pun mengungkit isu hoax penganiayaan yang disebarkan Ratna. Menurut dia, Ratna terang-terangan meminta maaf kepada capres sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.