“Mungkin dulu kami para seniman musik, atau pegiat musik sangat apatis terhadap politik yang ada di Indonesia. Karena alasannya sederhana, pemimpin Kota Cimahi yang menjabat waktu itu pun tidak pernah memberikan akses bagi pelaku seninya, tidak pernah menyentuh langsung kepada kami, meski saat ini sudah ada perubahan dengan banyaknya aktivitas atau kegiatan seni yang da di Kota Cimahi,” ujar Rofi.
Menurut Rofi, sebetulnya banyak orang asli Cimahi yang justru lebih dikenal di luar kota bahkan di luar negeri daripada di kotanya sendiri. Hal ini menjadi persoalan tersendiri, kemana pemerintah kota Cimahi dalam upaya merangkul potensi SDM yang dimiliki.
“Banyak ya musisi atau pelaku seni asli Cimahi yang justru dikenal di luar kotanya sendiri. Sebut saja pihaknya dengan Domestique Club nya yang justru lebih banyak wara wiri di Jakarta, bahkan sampai ke negara-negara di Asia, tentu saja mereka melakukan hal itu agar mereka pun bisa memperkaya jam terbangnya dan mungkin saja pemerintah tidak pernah tahu keberadaan kami dan hasil yang kami lampirkan,” ujarnya.