
Selain data inflasi, perubahan kepemimpinan di Securities and Exchange Commission (SEC) turut memberikan sentimen positif. Menurut laporan Reuters, SEC berencana merombak kebijakan kripto dengan memberikan panduan yang lebih jelas terkait status aset kripto sebagai sekuritas. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menciptakan regulasi yang lebih ramah bagi industri kripto.
Fyqieh menambahkan, “Kejelasan regulasi akan menjadi katalis utama dalam menarik minat institusi besar untuk masuk ke pasar kripto. Jika kebijakan ini terealisasi, kita bisa melihat lonjakan lebih lanjut pada harga Bitcoin.”
Fluktuasi Harga Antisipasi Pelantikan Donald Trump
Bitcoin sebelumnya mengalami volatilitas yang cukup tajam, turun di bawah $90.000 (Rp1,47 miliar) pada hari Senin, sebelum akhirnya melonjak kembali. Momentum ini didorong oleh data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang juga berada di bawah ekspektasi, memberikan harapan bagi investor bahwa inflasi sedang menuju tren penurunan.
Para analis memproyeksikan Bitcoin dapat terus mempertahankan tren kenaikannya hingga mencapai $103.000 atau sekitar Rp1,68 miliar dalam waktu dekat. Fyqieh memprediksi bahwa Bitcoin dapat mencapai kisaran $101.000 hingga $102.000 dalam beberapa minggu ke depan, didukung oleh data ekonomi yang solid dan antisipasi terhadap pelantikan Presiden Donald Trump pada 20 Januari mendatang.







