Gubernur Emil mengatakan, nilai investasi satu lokasi mencapai Rp630 miliar dan ia pun menargetkan proses pengkajian sampai perizinan selesai pada akhir 2019, sehingga pembangunan bisa dimulai Januari 2020.
Emil menyatakan, keberadaan pengolahan sampah plastik menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik, terutama di sungai Citarum dan laut.
Dia juga menegaskan, sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Presiden Joko Widodo dan disetujui.
“Selama ini kan kita mengkampanyekan pemilahan sampah plastik, namun kemana sampah plastik yang sudah dipilah itu belum ada solusinya. Nah, dengan adanya plastic energy jadi teratasi,” katanya.
“Ini kabar baik karena selama ini kan tipping fee jadi persoalan,” lanjutnya.
Menurut Emil, terdapat dua cara penyerahan sampah plastik ke Plastic Energy. Pertama adalah sampah plastik murni kemudian sampah campur yang nantinya dipilah oleh Plastic Energy.
Dari 1.000 ton sampah, sekira 100 ton sampah plastik yang diambil.