Pemprov Jabar bersama Kejati Jabar meluncurkan program Jaksa Sahabat Guru. Program tersebut digulirkan untuk memerangi korupsi dan mencegah para guru terjerat kasus hukum.
Acara peluncuran digelar di kantor Kejati Jabar, Jalan R.E Martadinata, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018). Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Kepala Kejati Jabar Raja Nafrizal dan sejumlah tamu undangan lainnya hadir dalam acara peluncuran program tersebut.
“Kita semua bersatu untuk melakukan preventif terhadap hal-hal yang belum terjadi sehingga mengurangi resiko yang tidak perlu di masa depan,” kata pria yang akrab disapa Emil usai peluncuran Jaksa Sahabat Guru.
Dia menyebut seorang guru tidak hanya melulu soal memberi bahan pelajaran. Namun ada masalah-masalah administrasi terkait pengelolaan anggaran yang perlu diperhatikan. Apalagi, menurut Emil, anggaran pendidikan dari pemerintah sangat besar bisa mencapai triliunan rupiah. Hal ini seringkali menjadi masalah saat pihak sekolah termasuk guru keliru dalam mengelola anggaran.
“Saat (penerimaan) masuk sekolah, ada bantuan operasional sekolah, seringkali problemnya itu salah tafsir. Orang berperkara ada dua hal dalam pandangan saya. Pertama memang niat jahat, kedua tidak jahat tapi salah tafsir, salah membaca (aturan) ujung-ujungnya jadi perkara. Urusan kedua ini mulai hari ini kita kawal,” ujarnya.
Emil mengingatkan agar para guru di Jabar dapat menjalankan prosedur secara baik. Karena dia melihat masih ada peluang-peluang rekayasa yang dilakoni oknum guru mulai dari pungli dan kegiatan ilegal lainnya.
“Tidak hanya anggaran datang dari pemerintah tapi mengawasi potensi salah tafsir meminta dana dari masyarakat. Kita harus bersama bersepakat negara ini harus adil dan makmur. Jangan sampai anak-anak kita dikorbankan,” kata Emil.
Kepala Kejati Jabar Raja Nafrizal menjelaskan program ini diluncurkan demi mencegah terjadinya korupsi yang melibatkan guru. Pihaknya siap membantu sekolah dan guru mengawasi penggunaan anggaran yang dikelolanya.
“Ini upaya pencegahan agar enggak korupsi. Prihatin banyak guru jadi pesakitan. Maka kita kawal dalam kelola dana BOS dan lain-lain,” ucapnya.
Dia berharap dengan adanya program ini dapat menekan kasus korupsi yang melibatkan guru. “Mudah-mudahan pendidikan Jabar jadi nomor satu dan zero korupsi,” ujar Raja. news.detik.com