
Kanda menuturkan, munculnya sejumlah nama Bacalon Walikota Cimahi menginterpretasikan bagaimana membangun Kota Cimahi yang lebih baik, lebih maju san berintegritas tinggi..
“Kita ketahui, kontestan Bacalon Walikota Cimahi ada dari mantan Walikota, Pejabat ASN, kemudian dari kader partai juga dari kalangan pengusaha dan tokoh pemuda atau siapapun sah-sah saja. Saya sebagai masyarakat Kota Cimahi yang memiliki hak pilih pada prinsipnya berpesan hanya satu yaitu tidak berpotensi ditangkap KPK. Artinya dengan pengalaman buruk tiga kali berakhir di tangan KPK jangan sampai Walikota nanti justru akan menjadi Kwatrik,” tutur Kanda.
Saat ditanya munculnya dua nama potensial berdasarkan rilis hasil survei lembaga independen yang menyebutkan ada dua tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi yaitu Dikdik Suratno Nugrahawan dan Ngatiyana, Kanda menyebutkan silahkan saja menilai para kandidat asalkan hasil yang diumumkan bisa dipertanggungjawabkan dan dipercaya publik.
“Tentu saja untuk hasil survei merupakan bagian penting bagi kandidat, juga menjadi referensi bagaimana menjalankan strategi pemenangan, asalkan lembaga tersebut bisa menyajikan data dan informasinya secara lengkap, jelas berapa samplingnya, dimana saja mereka melakukan survei kemudian apa saja yang menjadi dasar sebuah penilaian elektabilitas para kandidat,” tegasnya.