Prabowo Subianto didesak mundur dari posisi capres buntut kebohongan penganiayaan Ratna Sarumpaet. Waketum Gerindra Fadli Zon tak terima dengan desakan itu.
“Enak saja, memangnya apa?” kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/10/2018).
Ia mengaku sudah lama mengenal Ratna. Fadli memuji Ratna sebagai sosok yang berintegritas meski telah berbohong.
Wakil Ketua DPR itu pun berusaha memaklumi sikap Ratna. Ratna berbohong telah dipukuli, padahal mukanya lebam akibat operasi sedot lemak.
“Selama yang saya kenal beliau dari puluhan tahun, seorang yang punya integritas. Ya, kepeleset seorang manusia tidak ada yang sempurna. Kita tidak ada yang sempurna,” sebutnya.
“Saya kira ada batas-batas di mana seseorang mempunyai kesengajaan, keuntungan pribadi atau apa. Tapi saya kira dalam hal ini beliau kepeleset seperti diakuinya sendiri,” tambah Fadli.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebelumnya meminta maaf karena telah menyuarakan kebohongan Ratna Sarumpaet. Partai Hanura menilai permintaan maaf saja tak cukup.