Keprihatian terhadap kejadian pemboman di tiga gereja di Surabaya, Minggu pagi tadi (13/5), dirasakan oleh semua pihak. Tak terkecuali, Purnawirawan Jendral Polisi Anton Charliyan atau akrab disapa Kang Anton. Sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi terorisme serta radikalisme, pria yang saat ini mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 itu, menggelar aksi damai seribu lilin dan doa bersama, dengan para organisasi masyarakat dan relawan pendukungnya, di Posko pusat gerhana, Jalan Kartini, Kecamatan Lumbu, Bekasi, Minggu malam (13/5/2018).
Kang Anton menyatakan, segala bentuk tindakan yang tidak berkeprimanusiaan seperti teror dan radikal, harus ditolak dengan tegas. Melalui doa bersama, lanjut Kang Anton, diharapkan para korban mendapatkan tempat yang baik disisiNya, dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kesabaran dan ketabahan.
“Masing-masing menyatakan sikap penolakan kepada tindak terorisme, radikalisme dan intoleran. doa bersama untuk para korban dan keluarga yang ditinggalkan serta untuk kedamaian jawa barat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Anton meminta pemerintah mengambil langkah tegas serta aksi tanhgap dalam isu terorisme tersebut. Hal itu, harus ditempuh sebagai bagian penting dari upaya implementasi dan kewajiban negara dalam menjamin keamanan dan kenyamanan hidup warga negara.
“Jangan diberi ruang gerak sedikitpun aksi radikalisme, terorisme dan intoleran di bumi Indonesia ini, karena tidak sesuai dengan kaidah-kaidah kemanusiaan dan kaidah agama,” pungkasnya.
Aksi damai tersebut, di hadiri oleh LSM GMBI, WN88, Laskar NKRI, Pos Merah, Gerhana, RIAS Kabupaten Bekasi dan para perwakilan dari LSM yang ada di Bekasi dan sekitarnya.