
Gestur ini juga dipandang sebagai upaya Raja yang kini berusia 76 tahun untuk meredakan sorotan publik terkait keretakan dalam keluarga kerajaan. Bagi sebagian pihak, hal ini mencerminkan sisi emosional dan bijak sang raja, baik sebagai ayah maupun pemimpin yang ingin meninggalkan warisan perdamaian, bukan perpecahan.
Selain itu, wacana ini juga dinilai membuka kemungkinan bagi anak-anak Harry dan Meghan untuk kembali terhubung dengan warisan budaya dan sejarah kerajaan Inggris tanpa dibayangi konflik masa lalu. Meski belum ada pernyataan resmi dari Istana Buckingham, spekulasi ini sudah memicu berbagai reaksi publik dari optimisme akan terciptanya persatuan hingga keraguan terhadap motif sebenarnya di balik gestur tersebut.
Jika benar diwujudkan, langkah Raja Charles ini bisa menjadi momen emosional sekaligus mengejutkan dalam catatan sejarah modern Kerajaan Inggris.







