Hasanah.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini, Kamis (21/11/2024). Faktor eksternal, terutama ketegangan yang terus berlanjut antara Ukraina dan Rusia, menjadi penyebab utama dari penurunan ini.
Pagi ini, rupiah terdepresiasi sebesar 43 poin atau sekitar 0,27%, sehingga berada di level 15.914 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang tercatat 15.871 per dolar AS.
Brahmantya Himawan, analis mata uang dari Finex, menjelaskan bahwa tekanan pada rupiah semakin berat seiring dengan eskalasi ketegangan geopolitik, terutama setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyebutkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir.
“Kenaikan permintaan dolar AS sebagai mata uang safe haven semakin tajam, di tengah ketidakpastian ini,” ujar Brahmantya.
Selain itu, dorongan penguatan dolar juga datang dari fenomena yang dikenal sebagai “Trump Trade”, di mana kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS kembali meningkatkan daya tarik dolar sebagai aset aman.