HASANAH.ID – BANDUNG. Pelaporan terhadap buku yang ditulis oleh Muhidin mengenai kejadian pelanggaran HAM berat 1998 merupakan refleksi bahwa negara tidak menganggap penting sejarah. Pimpinan Redaksi Narasi, Zen mengatakan bahwa Indonesia mengganggap sejarah adalah dongeng raja-raja pada Senin, (12/2/2024) pada Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung.
Ia menambahkan jurusan sejarah bukan masuk ke dalam fakultas political science tetapi ke Fakultas Ilmu Budaya atau Sastra. Padahal di luar negeri sejarah masuk ke dalam fakultas politik.
“Ilmu politik tanpa sejarah seperti buah tanpa akar. Orang belajar sejarah tanpa politik seperti pohon tanpa buah,” ujarnya langsung.
Zen menjelaskan bahwa jika negara sulit sekali memberikan edukasi sejarah, maka mereka yang akan melakukannya untuk mengingatkan sejarah negara yang tak pernah dibahas tuntas. Ditambah negara kita selalu ada peristiwa besar ditengah menyimpulkan sejarah lainnya.
“Makanya jadi gini ga pernah tuntas, batas paling bawah reformasi tidak pake peluru tajam. Akan tetapi, pada tanggal 24 September 2019 terjadi penembakan pada mahasiswa oleh aparat,” kata Zen.