Hasanah.id – SETARA Institute memandang reshuffle alias kocok ulang Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan Presiden Jokowi, Senin (17/7) lalu sebagai salah satu reshuffle dan peragaan politik terburuk Jokowi di ujung masa jabatannya.
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute Hendardi mengatakan, reshuffle kali ini bukan ditujukan untuk memanfaatkan sisa waktu yang ada sesuai mandat rakyat, melainkan salah satu upaya untuk melindungi kepentingan Jokowi.
“Lebih menyerupai konsolidasi kapital dan infrastruktur politik untuk Pemilu sebagai jembatan kekuasaan bagi kelompok asuhan Jokowi, termasuk melindungi kepentingan politik keluarga Jokowi,” kata Hendardi dalam keterangan tertulis, Selasa (18/7).
Hal itu lantaran lantaran Menteri dan wakil menteri yang dilantik Jokowi adalah sosok yang tidak punya kapasitas dan jejak rekam di bidang yang dibutuhkan, misalnya Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie yang dilantik menjadi Menkominfo.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak sependapat dengan pernyataan Hendardi. Menurutnya, reshuffle telah dilakukan dengan kalkulasi untuk meningkatkan efektivitas kerja pemerintah.