“Pecco, Pecco, Pecco. Hari ini, hari ini, hari ini,” ujar Tardozzi memulai dengan nada tegas untuk menarik perhatian Bagnaia.
“Hari ini Martin punya keberanian. Ia sudah memutuskan sejak awal balapan untuk menyingkirkanmu, dan ia melakukannya. Ia melakukan apa yang perlu dilakukan,” lanjutnya dengan nada kesal.
Tardozzi mendesak Bagnaia untuk meninggalkan sifat terlalu santun tersebut jika ingin bertahan dalam persaingan melawan pembalap seperti Martin.
“Besok, kau harus berubah. Kau tak boleh terus-menerus menjadi ‘pria sopan’. Mereka akan menghancurkanmu jika kau tidak mempertahankan dirimu sendiri,” tegasnya penuh emosi.
Menurut Tardozzi, Martin telah memutuskan sejak tikungan pertama untuk mengganggu Bagnaia, bahkan jika itu berarti melakukan kontak fisik atau memaksanya keluar lintasan. Hal itu, kata Tardozzi, adalah taktik yang harus dihadapi dengan kekuatan mental yang lebih besar.
“Besok kau harus menjadi orang yang menentukan aturannya. Kalau tidak, mereka akan terus melakukannya,” ujarnya tegas sebelum meninggalkan ruangan, meninggalkan suasana yang dipenuhi ketegangan.