Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini diajak untuk mempraktikkan penggunaan Value Proposition Canvas, serta alat seperti Test Card dan Learn Card yang membantu mereka menguji dan mengukur hipotesis mereka terhadap masalah dan solusi bisnis yang mereka rancang. Salah satu sesi yang paling menarik adalah pembuatan elevator pitch, di mana para peserta diminta menyampaikan ide bisnis mereka dalam waktu singkat secara efektif dan menarik hingga merancang solusi berbasis Value Proposition Canvas yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Stefen menjelaskan, “Design Thinking sangat berkaitan dengan bagaimana wirausahawan melihat suatu masalah dan mendesain solusi atau konsep yang sesuai dengan masalah konsumen. Ini merupakan tantangan karena kita harus benar-benar tahu apakah konsumen mengalami kesulitan, dan hal itu seringkali membutuhkan survei untuk mengetahui fakta yang sebenarnya.”
Stefen juga menyebutkan bahwa pada awalnya, banyak mahasiswa yang belum familiar dengan metode ini. “Dari awal, mereka masih belum mengetahui sama sekali. Namun setelah dijelaskan dan diberikan informasi mengenai program Wirausaha Merdeka (WMK), mahasiswa sangat antusias dan setidaknya memahami 50-60% dari awal 0%. Ini membuka pandangan mereka untuk tahu langkah selanjutnya yang harus dilakukan,” jelasnya.