
Sri Mulyani juga menambahkan bahwa cedera yang dialami Triana menjadi tantangan terbesar dalam persiapan menuju PON XXI. “Kami sebenarnya menargetkan medali emas, dan berusaha keras untuk mencapainya. Namun, cedera yang dialami Triana sebulan sebelum PON memaksa kami untuk menerima kenyataan dan tetap berusaha yang terbaik,” katanya.

Meskipun begitu, Sri Mulyani mengakui bahwa penampilan Triana belum maksimal akibat cedera tersebut. “Selama satu bulan sebelum keberangkatan, Triana tidak bisa berlatih dengan alat. Di Medan, baru di sini dia bisa memegang alat lagi. Namun, dengan dukungan dari tim psikolog KONI dan para pelatih, serta motivasi yang tinggi, Triana berhasil memberikan yang terbaik meski belum sepenuhnya pulih,” ucap Sri Mulyani.
Baca Juga: Pemprov Jabar Fokus Atasi Kontraksi Ekonomi
Dua medali perunggu ini menjadi bukti perjuangan keras Triana Putri dan tim senam ritmik Jawa Barat, yang meskipun menghadapi berbagai kendala, tetap berhasil mengharumkan nama daerah mereka di kancah nasional.







