Setelah melakukan kunjungan kerja ke Kota Palu, Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Jusuf Kalla malam ini melanjutkan kunjungan ke Medan, Sumatera Utara, untuk menutup Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke-27. Dalam sambutannya, JK sempat menyinggung generasi milenial saat ini yang juga ahli Alquran.
“Kalau kita lihat begitu banyak cabang-cabang yang dipertandingkan (di MTQ ke-27) itu menandakan bahwa minat kepada Alquran apakah membaca tilawah, apakah membaca, khat (kaligrafi), dan sebagainya telah menjadi bahagian daripada generasi muda kita,” ujar JK dalam sambutannya pada penutupan MQT Nasional ke-27 di Medan, Jumat (12/10/2018).
JK melanjutkan, jika generasi muda saat ini selalu disebut ahli internet dan teknologi, ternyata generasi muda Indonesia juga ahli membaca, menafsirkan, dan menghafalkan Alquran. Hal ini dibuktikan salah satunya dari banyaknya kategori juara dalam MTQ Nasional ke-27 di Medan.
Menurutnya, banyaknya generasi muda yang ahli dalam ilmu Alquran menjadi kegembiraan tersendiri bagi Indonesia. Itu berarti masyarakat Indonesia memegang teguh kewajiban-kewajiban yang telah diajarkan Alquran.
“Apalagi di tengah-tengah keadaan dunia ini yang penuh konflik, khususnya di negara-negara Islam, apakah itu di Yaman, di Syiria, di Irak, di Libia, di Sudan. Alhamdulillah kita di Indonesia ini umat Islam tetap hidup rukun baik, bekerja dengan baik, dan tentunya membawa hikmah kepada kita semuanya,” tuturnya.
Sebelumnya, pada awal sambutannya, JK sempat bercerita awal mula diselenggarakannya MTQ Nasional di Kota Makassar pada 51 tahun yang lalu. JK mengungkapkan saat itu MTQ dicetuskan oleh Kepala RRI Makassar alm Sani, yang juga orang asli Medan.
“Mula-mula beliau sebagai Kepala RRI melaksanakan pertandingan membaca Alquran di radio untuk seluruh Sulawesi, kemudian timbul ide yang disampaikan kepada para pemuka agama dan pemerintah untuk membikin MTQ senasional. Disetujui dan berlangsung lah MTQ yang pertama itu dengan baik, khidmat walaupun masih sederhana,” ungkapnya.
JK lalu membandingkan jumlah kategori lomba di MTQ ke-27 di Medan dan MTQ pertama di Makassar kala itu. Di MTQ ke-27 di Medan saat ini, juri bahkan harus menghabiskan waktu 1 jam untuk membacakan pemenang dari setiap kategori lomba.
“Dahulu hanya 6 pemenang, pemenang laki-laki dan wanita, masing-masing 3, itu saja. Dan dilaksanakan di bulan puasa sehingga penuh kesyahduan dan terlaksana sampai hari ini sampai yang ke-27. Karena itulah sekali lagi saya mengucapkan terima kasih karena ide yang pertama justru datang dari sahabat bapak saya orang Medan yang melaksanakan MTQ sampai sekarang,” paparnya.
“Dan pada waktu itu saya masih mahasiswa dan sempat diangkat menjadi ketua pembukaan, karena pembukaannya pun sangat sederhana jadi sanggup kita laksanakan di stadion dan di masjid, itu lah sejarah awal daripada MTQ ini,” lanjutnya.
Setelah memberi sambutan, JK kemudian secara simbolis memukul gong tanda ditutupnya MTQ Nasional ke-27 di Kota Medan. Hadir dalam acara tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia.
Dari Medan, malam ini JK juga langsung bertolak ke Bali. Pesawat kepresidenan yang mengantar JK lepas landas dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, sekitar pukul 22.25 WIB. Sabtu (13/10) besok, JK dijadwalkan akan menjadi pembicara kunci pada Asian Development Bank (ABD) Global Infrastructur Forum di Laguna Hotel, Nusa Dua, Bali. news.detik.com