Wabup Sumedang Dorong Warga Ikuti Gerakan Menulis Al-Qu’ran

“Berawal dari penemuan data dan fakta dari salah satu media online bahwa 65 persen umat muslim di Indonesia tidak bisa baca Al-Quran. Sedangkan seluruh kiyai atau ustadz selalu menggembar-gemborkan membaca Al-Quran bahwa satu huruf sama dengan sepuluh kebaikan atau Al-Quran menjadi syafa’at dan lainnya,” ucapnya.
Ia pun berupaya memberikan ruang kepada masyarakat yang belum bisa baca Al-Quran dengan cara mengembangkan metode Gerakan Menulis Al-Quran (Gelisan).
“Saya sangat percaya bahwa Al-Quran bukan hanya tulisan abatasa, tetapi merupakan suatu tanda cinta dari Allah untuk memudahkan berkomunikasi dengan manusia berupa mushaf untuk dibaca,” ucapnya.
Menurutnya, banyak orang yang tidak memahami hal tersebut karena belum mengetahui hakikat membaca Al-Quran.
“Makanya Gelisan ini punya slogan yakni ‘kalau ditulis, pasti dibaca’. Ujugnya hanya satu yakni Gelisan ini menjadi legacy atau warisan,” ujarnya
Ia berharap Gelisan bisa memberikan nutrisi hati kepada para ASN di Sumedang.
“Ketika satu rumah ada satu musaf Alquran yang dikeroyok bersama-sama ditulis oleh anggota keluarganya, ini akan menggiring rahmat Allah datang ke Sumedang,” katanya.